Senin, 01 September 2014

Semudah Sakiti Riani

   Sahabat muslimah ku dimanapun engkau berada, ku selalu berdoa agar sahabatku selalu diberikan kesehatan, nikmat iman, dilimpahkan rezeki, dimudahkan segala urusannya dan selalu di berikan kebahagian oleh Allah. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

   Sahabat, izinkan aku bercerita bagaimana perasaan seorang wanita yang hatinya begitu sakit namun tetap berusaha sabar dan tegar di atas keyakinan cinta kasih sang Ilahi. 

   Semua wanita didunia ini memiliki perasaan cinta yang sama, terkadang ia merasakan hal yang begitu bahagia dan terkadang ia bisa terpuruk hanya karena sebuah kata cinta. Seorang wanita tunjuk saja ia bernama riani. Riani adalah seorang wanita yang selalu berusaha belajar dan belajar bagaimana sikap yang harus ia lakukan disaat kegalauan serta masalah-masalah yang selalu mampir dikehidupannya. 

   Saat hatinya diam-diam mencintai seorang ikhwat yang ia kenal dua tahun yang lalu. Ikwat tersebut sebut saja namanya adizal yang ia kenal sangat pemalu, kuper, dan jaim namun di balik semua itu riani mengenal sang ikhwat adalah lelaki yang sholeh dan selalu melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam di mesjid. Sosok lelaki yang rajin sholat dan datang ke mesjid yang sulit untuk kita temui saat sekarang ini, bahkan ia tak pernah sekalipun berpacaran dan dekat dengan seorang gadis manapun. Semua itu diketahui dari kedua orang tua dan saudara-saudaranya. 

   Berawal dari sebuah bus yang riani tumpangi bersama dengan keluarga adizal yang bertolak dari sebuah kampung yang permai menuju Ibu kota Jakarta. Saat itu riani sama sekali tak mengenali ikhwat tersebut bahkan keluarganya. Satu bulan setelah di Jakarta, riani di timpah sebuah problematika, kesehatan yang menurun, dan kegalauan yang teramat galau. Riani menyadari bahwa semua kesalahan ada pada dirinya dan ia harus berusaha untuk memperbaiki setiap sikap kekanak-kanakan dan ingin di mengerti oleh orang lain selama ini.  

   Disaat semua hal yang menimpahnya, ia memutuskan untuk absen kuliah, libur mengajar dan hanya berdiam diri didalam kamar, sembari melaksanakan kewajiban dan sunah-sunah yang di anjurkan oleh Rasulullah untuk berpuasa dan menjalankan sholat malam. Selama tiga hari ia melaksanakan sholat tahajud, hajad, dan istiharah mungkinkan ini skenario Allah untuk riani. 

    Selang tiga hari melaksanak sholat malam riani di telfon oleh seorang ibu yang tak dikenalnya, namun sang ibu dan putranya cukup mengenal riani. Dialah lelaki yang bernamakan adizal. Antah berantah perasaannya campur aduk antara bahagia dan teringat kenangan lalu, kenangan dimana sampai saat ini dia masih mencintai seorang lelaki yang berkorban nyawa dan harta untuk riani. 

Tunggu kelanjutan cerita berikut y ^_^

Tidak ada komentar: