Selasa, 25 Februari 2014

KITA TAK JODOH "La Tahzan"

Kisah pendek mengenai seorang wanita yang jatuh cinta kepada seorang adam yang merupakan lulusan pesantren. Sebut saja wanita itu namanya naya dan lelaki tersebut ahmad.


Hati wanita mana yang tak luluh hatinya kepada seorang lelaki yang pandai mengaji, sopan satun, banyak hal yang ia ketahui tentang agama, dan dengan dasar pendidikan yang baik.

Yana adalah wanita luguh dan berasal dari kampung yang sedang mengecap bangku perkuliahan, sedangkan ahmad adalah lelaki yang sudah sarjana dan cukup mampan dalam pekerjaannya. Berawal dari media sosial untuk sharing ilmu agama dan ilmu organisasi. Akhinya mereka memutuskan untuk bertemu dan bersilaturahmi. Pertemuan pertama yang cukup mengesankan, naya yang malu-malu, berbanding terbalik saat di media sosial yang sangat aktif dan bawel untuk bertanya, sedangkan ahmad yang tetap santai dengan kedewasaannya. Mereka bertemu di salah satu mall yang ada di Jakarta. Untuk memegang makanan saja lantas yana begitu tersipuh malu, sampai-sampai ahmad harus memotong donat yang sudah di pesannya. Mereka tidaklah pergi beduaan saja ahmad yang ditemani oleh sahabatnya dan naya yang di temani oleh adik sepupunya.

Suasana terasa begitu islami, Azan Ashar berkumandang akhirnya kita melaksanakan sholat ashar berjama'ah yang di imami oleh ahmad. Disana naya merasa kagum terhadap sosok ahmad yang membawakan Do'a seusai sholat dengan suara lembut diiringin Do'a panjang sembari ahmad meneteskan air mata. Setelah sholat pun kami melanjutkan pembicaraan kembali. Banyak hal yang naya tanyakan pada ahmad tentang perkuliahan, organisasi, dan agama.

Kagum... Sesekali yana menatap mata ahmad yang sayu dan berkaca mata, entah apa yang terlintas di benak yana sampai akhirnya ia berani menatap mata ahmad yang indah baginya.

Waktu sudah memasuki magrib. Tak terasa sudah 3 jam lebih kami bercengkrama dan tertawa bersama. Ahmad juga sosok lelaki yang humoris dan tidak membosankan. Awal yang pertemuan yang mengesankan.

Setibannya di rumah yana selalu memikirkan ahmad dan selang satu jam yana tiba di rumah , lantas ahmad menelfonnya. "Ya Allah malu dan bingung harus jawab apa, padahal sebelumnya biasa saja" dalam hati yana sambil angkat telfon dari ahmad. Ahmad yang hanya bertanya sudah sholat dan mengucapkan terima kasih mau bertemu dengannya hari ini "sama-sama kak" jawab yana.

Hari demi hari sampai satu bulan berlalu, yana dan ahmad semakin akrab walau komunikasi hanya lewat telfon dan media sosial. Suatu hari ahmad yang tak sengaja mengungkapkan isi hatinya pada yana yang membuat yana semakin jatuh hati pada ahmad. yang pada akhirnya mereka sepakat untuk ta'aruf namun tak pantas rasanya jika mereka sering jalan berdua dan setiap hari berkomunikasi masih saja hubungan tersebut di namakan ta'aruf. Yang akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran.

Ahmad yang ingin meminang yana dalam waktu 6 bulan ke depan di tolak oleh keluarga yana karena keluarga yana ingin yana fokus terhadap pendidikan dan karirnya dulu. Sampai pada akhirnya tiga tahun lamanya berpacaran. Sungguh sangat jauh dari rencana mereka untuk segera mengayun biduk rumah tangga. Ahmad memutuskan untuk melanjutkan penidikan S2 nya sambil menunggu yana kuliah dan mendapatkan pekerjaan.

Sungguh sakit rasanya, malam di hari ulang tahun yana yang ke 22 tahun memutuskan agar ahmad jauh dan tak lagi menghubunginya. Yana terpaksa memutuskan hubungan tersebut kepada ahmad lelaki yang berbeda 7 tahun usianya diatas yana.

Yana yang tak hentinya menangis karena tak jua mendapat persetujuan dari kedua orang tuanya untuk menikah dengan ahmad dan ahmad yang begitu terpukul karena ia sudah mengorbankkan banyak hal untuk ahmad. Ya Allah cukup rasanya sakit ini, berikan aku jalanmu, berikan aku ketegaran dan ikhlas menerima semua yang terjadi pada hidupku. Bila memang ia adalah jodohku maka dekatkanlah jika tidak maka jauhkanlah hatiku dengan hatinnya.

Bukan hari-hari yang mudah di rasakan oleh kedua manusia ini. Achmad yang memaksannya malu terhadap saudara-saudarannya dan yana yang malu terhadap keluarga ahmad di tambah hal yang paling utama yaitu mereka masih saling mencintai. Ahmad yang tetap tidak terima dengan keputusan keluarga yana dan tetap berusaha untuk kembali dekat dengan yana namun tak jua membuahkan hasil. Walau harus disadari yana sangat ingin menikah dan begitu mencintai ahmad. Bagi yana, ahmad adalah lelaki yang sempurna dimatanya dan sulit untuk menemukan lelaki sepertinya lagi, namun apa hendak di kata semuanya telat terjadi.

Namun inilah jodoh. Kita manusia yang hanya dapat berencana namun tuhanlah yang memutuskannya. Selang beberapa bulan yana mendapatkan kabar bahwa ahmad telah menikah dengan wanita yang baik dengan cara ta'aruf. Bukan kesedihan yang hinggap di hati yana, namun ia merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh lelaki yang begitu ia cinta.

Yana La Tahzan tetaplah tegar dan tabah hatimu. Kelak lelaki yang baik dan yang dapat menuntunmu menuju jannah nya akan bersamamu kelak. Aamiin

Tidak ada komentar: