Rabu, 18 Februari 2015

"MUKJIZAT MAAF"




Memelihara dendam sama artinya dengan menzalimi diri sendiri karena merusak pikiran dan juga tubuh anda.


"Keutamaan yang paling utama adalah kamu menyambung orang yang telah memutusmu

kamu memberi orang yang tidak pernah memberimu

dan memaafkan orang yang telah mencelamu" (HR Ahmad No-15065)

beberapa alasan yang membuat seseorang sulit memaafkan atau bahkan melupakan kesalahan orang lain:


1. MEMELIHARA DENDAM
Seseorang jadi tidak mudah memaafkan karena dia terus saja mengingat perbuatan pelaku yang selalu menyakitkan hatinya. dengan terus mengingat perbuatan pelaku, sama artinya dengan memelihara dendam dihati.


2. MULUPAKAN HUKUMAN ALAM
Mungkin anda sudah lupa dengan kata "Siapa yang menabur, dia akan menuai"
artinya setiap perbuatan akan kembali pada pelakunya sendiri.
Jika seorang menabur kejahatan, ia akan menuai kejahatan pula, begitu kebalikannya dari sebuah kebaikan.
Oleh karena itu jangan sia-sia kan hidup anda dengan memelihara dendam. sudah seharusnya anda menyerahkan sepenuhnya kepada Allah swt.


3.MEMAAFKAN IDENTIK DENGAN KEKALAHAN
Seseorang tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain karena memaafkan identik dengan kekalahan, ketidak berdayaan seseorang dalam menunjukan nama baik ataupun eksistensi didepan orang lain. PADAHAL, dengan memaafkan sama halnya kita telah terbebas dari beban yang telah menghimpit.


4. KEPUASAN DIRI
Dengan membalas setiap perbuatan mereka hati kita akan merasa "PUAS". apalagi jika kita menanamkan prinsip "Pembalasan akan lebih kejam" dalam kamus hidup kita. Hal itu tentu menghadirkan kepuasan tersendiri kalau sudah menyaksikan pelaku mengalami sesuatu hal yang lebih buruk dari kita.
Bahkan, demi melampiaskan dendam dan sakit hati, kita tidak segan-segan menyerang pelaku dari berbagai arah.


5. HAK AZAZI
Padahal tanpa disadari, memelihar dendam sama artinya dengan mengabaikan hak diri sendiri. kenapa? karena sejatinya dendam menjadi beban yang membatasi ruang gerak kita.

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa dengan mudah menerapkan "maaf" dalam kamus hidup kita.

Berikut tipsnya:
1. SIRAHTAHMI
Disini artinya menyambung yang putus, karena dengan membiasakan diri bersirahturahmi, sama artinya kita berhasil mengabaikan sisi negatif yang ada didalam hati.

2. INTROSPEKSI DIRI
Bayangkan, jika kita selalu menyimpan rasa sakit hati tanpa mau melupakan atau pun memaafkan, tentu hidup kita akan terasa berat bukan???
Begitupun sebaliknya, jika tanpa sengaja perkataan ataupun perbuatan kita orang lain sakit hati, tentu kita berharap untuk dimaafkan.


3. MEMAAFKAN BUKANLAH KEKALAHAN
Dengan memaafkan, kita berhasil melepaskan beban yang menghimpit dihati yang memaafkan dan yang dimaafkan. dengan memaafkan, kita mampu menyadari diri sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. dengan memaafkan "kita bisa hidup merdeka dari dendam".


4. MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI PIHAK YANG MEMBUTUHKAN MAAF
Bagaimana justru kita yang melakukan kesalahan? tentunya kita menyimpan pengharapan besar untuk dimaafkan. lalu bagaiman jika anda tidak mendapatkan maaf dari orang tersebut????
"sejatinya jiwa kita juga butuh dimaafkan, dan kembalikan kepada Allah bahwa kita telah memintak maaf dan berlaku baik pada oran tersebut"


5. MEMAAFKAN MERUPAKAN PERINTAH ALLAH
Menyimpan dendam amarah menjauhkan diri kita kepada Allah swt. sudah patut kita menyadari bahwa apapun yang kita alami, semua atas kehendak-Nya.

Hal itu seperti untaian Alqura surat Al-A'raff ayat 199.
"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpaling dari orang-orang yang bodoh"(Q.S.Al-A'raff{7}:199)


"Jangan kalian saling hasad! jangan saling mencurigai! jangan saling membenci! jangan saling menjauhi! jangan kalian menawar barang yang sedang ditawar orang lain! jadilah kalian hamba Allah yang saling bersaudara! Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. tidak boleh menzaliminya, tidak boleh membohonginya, dan tidak boleh menghinanya"(HR. Muslim)


Tulisan diatas adalah sebuah inspirasi dari buku yang saya baca "Mukzijat maaf"

Tidak ada salah sekiranya kita mengingatkan diri dan saling mengingatkan satu sama lain, bahwa didunia ini hanya sementara.

Biar yang terjadi-terjadilah, biarlah berlalu menjadi berlalu, kita senangtiasa mendekatkan diri padanya dan memohon ampun atas segala kesalahan yang telah kita perbuat, agar menjadi peribadi yang beriman. Tapi jangan biarkan diri kita sekarang dan akan depan menjadi manusia yang keterbelakang dan hidup dalam kemunduran.


Saya disini bukanlah seseorang yang selalu benar dimata Allah.

dengan coretan ini berguna bagi saya untuk selalu ingat bahwa "siapa diri ini yang patut sombong dan selalu menyalahkan orang lain?"

Pemilik alam semesta beserta isinya saja maha mengampuni setiap segala kesalahan hambanya dan ia tidak sombong, apapun yang kita pinta selalu diberi oleh-Nya.



OK... kutipan terakhir adalah
"Orang2 yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah.
Ingatla, hanya dengan mengingat Allah hati kita menjadi tentram"(QS AR-Ra'du:28)

Tidak ada komentar: